Minggu, 23 Juni 2013

Resume Jarkom 6 - 12

IPv6
  •  IPv6 atau IP versi 6 adalah sebuah jenis pengamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6.
  • Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer diseluruh dunia.
Kapasitas IPV6 :
  •  Dalam IPv6, alamat 128‐akan dibagi ke
    dalam 8 blok berukuran 16‐bit, yang dapat
    dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal
    berukuran 4‐digit.
  • Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut
    akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
    Karenanya, format notasi yang digunakan oleh
    IPv6 juga sering disebut dengan colonhexadecimal
    format, berbeda dengan IPv4 yang
    menggunakan dotted‐decimal format.
Contoh : 
0010000111011010 0000000011010011 000000000000000 0010111100111011
0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
  • Penulisannya dengan notasi Hexa Desimal
:21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A 
 
Cara melakukan penulisan tersebut sebagaiberikut :1010 1101 1000 1111 .. …. Dan
seterusnya --> s.d 128 bit A D 8 F --> sampai dengan 32 Hexsa
Dalam penulisan ipv6, 0000:0000 atau 0:0
dapat diringkas, namun tidak boleh lebih dari 1x. Misalnya :
AD8F:0000:0000:100F:1234:0000:0000:F123
AD8F::100F:1234:0:0:F1234
 
IP 6 d t li ti IPv6 dapat mengenali 3 tipe pengalamatan, yaitu :
1. Unicast : Single Devices
2. Multicast : ke beberapa devices
3. Anycast : ke interface terdekat dalam satu group.
IPv6 tidak mengenal broadcast address, sehingga
rumus jumlah IP address tidak seperti ipv4 2n‐2(net‐ID
dan Broadcast‐ID), tapi 2n‐1 (hanya net‐ID saja).
Pengaturan alamat IPv6 local/site local (private address)
adalah :
FEC0:………… 
  • IDs pada alamat IPv6 digunakan untuk
    mengidentifikasi interface jaringan yang
    terhubung.
  • IPv6 IDs secara otomatis akan teridentifikasi
    pada saat komputer melakukan resolusi
    alamat (address resolution). 
 Format penulisan IPv6 IDs dapat dijelaskan sebagaiberikut :
[‐‐‐‐‐‐Link local 64 bit ‐‐‐‐‐‐‐‐‐][‐‐‐‐‐net‐id dari MAC address (64bit) ‐‐‐
]
1111 1110 10[‐‐‐nol semua][ 0000 0010 ……………………………..]
[ 0 2 000C [+FFFE] 5067FA ] Vendor bebas Sehingga --> [ 0200 . 0CFF . FE50 . 67FA ]
 Misalnya diketahui MAC address interface ethernet‐0 sebuah router adalah
0010.7B3B.B530, maka interface tersebut akan memiliki alamat IPv6 sebagai berikut :
FE80::210:7BFF:FE3B:B530
 
 Router (config)#interface ethernet0
Router (config‐if)#ipv6 enabled
Router (config‐if)#ipv6 address 2001:0:1:1::1/64
Router (config‐if)#no shut
R‐2 :
Router (config)#interface ethernet0
Router (config‐if)#ipv6 enabled
Router (config‐if)#ipv6 address 2001:0:1:1::2/64
Router (config)#interface serial0
Router (config‐if)#ipv6 enabled
Router (config‐if)#ipv6 address 2001:0:1:2::1/64
Router (config‐if)#no shut
Melakukan test koneksi dengan PING, sebagai berikut :
R‐1 :
Router #ping ipv6 2001:0:1:1::2
Out interfaces : e 0 (e spasi 0)
IP 6 d dib b dd IPv6 dapat dibuat subnet address seperti pada
IPv4 dengan maksimum bit adalah 128 (/128).
Untuk alamat IPv6 ini jika dibuat subnet tidak
ada lagi Broadcast address, perhatikan
contoh subnet berikut :
2001:0:1:1::4/126 terdiri dari :
2001:0:1:1::4 --> network‐ID
2001:0:1:1::5 --> IPv6 pertama

2001:0:1:1::6 --> IPv6 kedua
2001:0:1:1::7 --> IPv6 terakhir 
 2001:0:1:1::10/124
2001:0:1:1::1(0000) --> 2001:0:1:1::10
2001:0:1:1::1(0001) --> 2001:0:1:1::11
2001:0:1:1::1(0010) --> 2001:0:1:1::12
2001:0:1:1::1(0011) --> 2001:0:1:1::13
…………………..
2001:0:1:1::1(1111) --> 2001:0:1:1::1F
 
 
Routing 
 
Routing adalah suatu proses me-rutekan paket data dari network satu ke network yang lain dengan menggunakan router.
 
  • Dari ketiga host pada gambar, host A dan B bisa langsung berkomunikasi.
  • Sedangkan C tidak dapat melakukan komunikasi baik dengan A ataupun B, walaupun ketiganya memiliki subnet mask sama.
  • WHY ??????
    Karena C berbeda Net-Id dengan A dan B
Network dengan net ID yang berbeda :
Agar C dapat berkomunikasi dengan dua host yang lain, diperlukan router yang telah dilengkapi dengan protokol routing.
 
Koneksi network ke router :

 Koneksi beberapa network :
 
  • Untuk mengendalikan aliran paket data dari satu router ke router berikutnya terdapat dua macam proses routing yaitu: 
  1. Static Routing
  2. Dynamic Routing
  • Pada Static routing pengelolaan (mengisi/menghapus) tabel routing dilakukan secara manual, sedangkan pada dinamic routing perubahan dilakukan secara otomatis menggunakan protokol routing.
 Berikut adalah contoh static routing dengan menggunakan Cisco Router :

Configuration for Router1:
hostname router1
!
interface ethernet 0 ip address 172.16.1.1
255.255.255.0
!
interface ethernet 1 ip address 172.16.2.1
255.255.255.0
!
ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.1.2
ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 172.16.1.2
ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Configuration for Router2:
hostname router2
!
interface ethernet 0 ip address 172.16.1.2
255.255.255.0
!
interface ethernet 1 ip address 172.16.3.1
255.255.255.0
!
interface ethernet 2 ip address 172.16.5.1
255.255.255.0
!
ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1
ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 172.16.3.2
Configuration for Router3:
hostname router3
!
interface ethernet 0 ip address 172.16.3.2
255.255.255.0
!
interface ethernet 1 ip address 172.16.4.1
255.255.255.0
!
ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.3.1
ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 172.16.3.1
ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.3.1
 
Keuntungan:
  • Jalur routing mudah diprediksi
  • Tidak membutuhkan proses update routing table.
  • Mudah dikonfigurasi untuk network kecil.
 Kerugian:
  • Tidak cocok untuk network berskala besar.
  • Tidak dapat beradaptasi terhadap penambahan router karena
  • konfigurasi pada tiap router harus dirubah.
  • Tidak dapat beradaptasi terhadap munculnya link failure pada salah satu jalur.
Dynamic routing mengatur rute setiap paket dengan menggunakan table routing (tersimpan pada router). Table ini akan terupdate secara otomatis melalui routing protocol.